Minggu, 19 Juni 2011

bandeng asap


bila di ambon ada ikan asar sebagai makanan khas maka di sidoarjo ada Bandeng asap. Disebut bandeng asap karena makanan ini dibuat dari ikan bandeng yang dimatangkan dengan cara diasap. mungkin saat ini sidoarjo lebih kita kenal dengan lumpur LAPINDO padahal Kota ini memiliki makanan ciri khas tersendiri Diantaranya adalah bandeng asap. Bila berkunjung ke kota Sidoarjo, dapat mampir ke Desa Bulu Sidokare. Di tempat ini dilakukan proses pengasapan bandeng secara tradisional.sidoarjo dapat di tempuh sekitar 1 jam dari kota surabaya dengan catatan anda tidak terjebak macet.......

Awalnya, sisik ikan bandeng basah dibersihkan hingga halus. Kemudian isi perut dan insangnya dikeluarkan agar tidak menimbulkan bau. Bagian dalam bandeng juga dibersihkan sehingga tidak ada darah yang tersisa.

Selanjutnya ikan bandeng yang sudah bersih direndam dalam air garam selama 2 jam, hingga meresap ke seluruh daging. Setelah itu, bandeng dibilas agar tidak terlalu asin,Kemudian bandeng ditiris untuk mengeluarkan air garam. Lalu bagian perutnya disanggah dengan lidi agar asap dapat masuk ke bagian dalam perut.

Setelah itu bandeng diasapkan selama 3 jam. Api terlebih dahulu dipastikan hanya menyisakan bara. Kemudian disiram serbuk kayu sehingga menimbulkan asap. Untuk menghasilkan bandeng asap warna kuning, maka serbuk kayu yang digunakan harus berwarna kuning. Setelah asap mengepul, bandeng dimasukkan dan tungku ditutup. Setiap jam serbuk kayu disiramkan agar tungku terus berasap.

Rasa Bandeng Asap Sidoarjo ini lain dengan bandeng presto. Bandeng asap ini menggunakan saos yang dibuat dari campuran kecap dan petis.Bandeng asap ini dijual seharga 38 ribu rupiah per kilogram. Sedangkan saosnya dijual seribu rupiah per botol. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan dengan bandeng asap yang dikemas secara modern, yang harganya mencapai 60 ribu per kilogram.
 

Copyright © 2011 Wisata Kuliner | Design by Kenga Ads-template