Senin, 08 Agustus 2011

bagar hiu

Hiu adalah binatang yang dikenal buas, pemangsa dan terkesan menakutkan, tapi di Provinsi Bengkulu, terlebih pada saat Ramadhan, makhluk laut ini justru menjadi menu makanan favorit, yakni bagar hiu. Tetapi walaupun bagar hiu merupakan kuliner khas Bengkulu, namun relatif sulit untuk kita ditemukan jika tidak bulan puasa.



Sepintas bagar hiu mirip rendang daging dari Sumatera Barat. Hanya saja kuliner yang satu ini tidak menggunakan santan, tetapi kelapa yang disangrai dan tidak menggunakan daging sapi melainkan daging ikan hiu. kalau pakai daging sapi nanti namanya jadi bagar sapi heeeee.



Untuk mengolah ikan ini tidak mudah, karena memang harus dengan trik khusus untuk menghilangkan bau ikan hiu yang cukup menyengat. bau amis dari ikan hiu sangat menyengat sehingga harus dibersihkan dengan jeruk nipis dan menggunakan bumbu-bumbu yang banyak.Untuk itu biasanya keahlian membuat kuliner khas bengkulu ini di dapaat turun temurun. tetapi jika anda ingin coba membuatnya silahkan klik disini untuk melihat resep dan cara memasaknya.



Hampir semua bumbu masakan digunakan untuk mendapatkan sepiring bagar hiu yang nikmat, seperti laos, kunyit, kemiri, serai, kapulaga, ketumbar, kayu manis, jahe, asam Jawa, cengkeh, pala, bawang merah, dan bawang putih. Semua bumbu, kecuali serai, air asam jawa, bawang merah dan bawang putih dihaluskan dan dicampur dengan ikan yang telah dibersihkan. Diamkan 30 menit agar semua bumbu meresap ke ikan. untuk lengkapnya silahkan lihat disini.



Dalam momen ramadan seperti sekarang ini dalam satu hari para penjual kuliner ini dapat menjual lima kilogram masakan yang konon merupakan favorit Presiden Republik Indonesia Soekarno selama pengasingan di Bengkulu. Hanya saja terkadang sulit mendapatkan bahan baku, karena tidak setiap hari bisa mendapatkan ikan hiu



Jadi jika sedang berada di bengkulu sepertinya kita wajib mencicipi kuliner "extrim" ini, selain rasanya yang mirip daging harganya juga relatif murah, hanya dengan Rp.10000 kita sudah bisa menikmatinya.
 

Copyright © 2011 Wisata Kuliner | Design by Kenga Ads-template