Tela Tela... tadinya saya agak bingung membaca brand yang tertempel di suatu gerobak penjaja makanan di daerah Cimanggu ini, setelah sedikit "ditelaah" ternyata brand tersebut diambil dari kata ketela. Ya, jajanan yang satu ini memang berbahan dasar ketela alias singkong yang dipotong panjang-panjang dan kemudian digoreng.
Sepintas Tela-Tela (ditambahin embel-embel "fried cassava" alias singkong goreng) ini mirip dengan kentang goreng (french fries), yang berbeda hanya bahan dasarnya saja. Setelah digoreng, singkong goreng ini diberi bumbu yang serupa dengan bumbu french fries yang sering kita jumpai di kedai-kedai di berbagai mall.Terdapat berbagai rasa bumbu yang dapat kita pilih sebagai penyedap gorengan ini, seperti rasa manis, pedas, asin, keju, barberque, jagung manis dan lain-lain.
Rasanya? Jika dimakan hangat-hangat sih lumayan, kayanya ga bisa berhenti untuk ngunyah, tapi kalo udah dingin singkongnya jadi keras dan mengurangi kenikmatan kita untuk terus mengunyah kudapan yang dari kemasannya tertulis sudah punya cabang di lebih dari 60 kota di Indonesia ini. Ya, dengan harga 3rebu perak satu bungkus menurut saya sih wajar-wajar aja lah....
Categories
- Aceh (5)
- Ambon (2)
- Bali (5)
- Balikpapan (1)
- Bandung (62)
- Banjarmasin dan sekitarnya (11)
- Batam (4)
- Belitung (1)
- Bengkulu (2)
- Bogor (55)
- daftar (1)
- Garut (1)
- Gorontalo (4)
- jajanan (33)
- Jakarta (8)
- Jayapura (3)
- Kebumen (1)
- Magelang (1)
- Makassar (12)
- Malang (3)
- manado (4)
- masakan khas (137)
- Masohi (1)
- Mataram-Lombok (5)
- Medan (3)
- Merauke (2)
- minuman (27)
- nama daerah (19)
- Others (2)
- Padang (3)
- Palembang (2)
- Palu (2)
- Pangkal Pinang (2)
- Pekanbaru (1)
- Pontianak (5)
- resep (128)
- Samarinda (4)
- Semarang (7)
- Serang (3)
- Singkawang (1)
- Solo (3)
- Solok (1)
- Surabaya (1)
- Tanjung Pinang (1)
- ternate (3)
- Wamena (1)
- warung makan (30)
- Yogyakarta (10)