Categories
- Aceh (5)
- Ambon (2)
- Bali (5)
- Balikpapan (1)
- Bandung (62)
- Banjarmasin dan sekitarnya (11)
- Batam (4)
- Belitung (1)
- Bengkulu (2)
- Bogor (55)
- daftar (1)
- Garut (1)
- Gorontalo (4)
- jajanan (33)
- Jakarta (8)
- Jayapura (3)
- Kebumen (1)
- Magelang (1)
- Makassar (12)
- Malang (3)
- manado (4)
- masakan khas (137)
- Masohi (1)
- Mataram-Lombok (5)
- Medan (3)
- Merauke (2)
- minuman (27)
- nama daerah (19)
- Others (2)
- Padang (3)
- Palembang (2)
- Palu (2)
- Pangkal Pinang (2)
- Pekanbaru (1)
- Pontianak (5)
- resep (128)
- Samarinda (4)
- Semarang (7)
- Serang (3)
- Singkawang (1)
- Solo (3)
- Solok (1)
- Surabaya (1)
- Tanjung Pinang (1)
- ternate (3)
- Wamena (1)
- warung makan (30)
- Yogyakarta (10)
Senin, 03 Desember 2007
Kuliner 32 - Lumpia "Mataram", Semarang
Kota Semarang terkenal dengan Lumpia (lunpia), Bandeng Presto dan Wingko Babatnya. Minggu pertama Desember saya berkesempatan untuk mengunjungi ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini, menginap di hotel Pandanaran di daerah Simpang Lima. Sangat beruntung saya dapat hotel ini karena dekat dengan pusat jajanan di Jalan Pandanaran. Malam pertama langsung saya habiskan untuk menelusuri jajanan di sepanjang jalan ini, dan fokus saya pertama tentunya adalah mencari Lumpia untuk cemilan malam hari, ditemani teman saya Mas Solikhin dan wartawan IT yang cukup kondang, Donny BU. Setelah sedikit menelusuri jalan ini akhirnya kami memilih yang terdekat di ujung jalan, karena kayaknya mau beli yang mana juga, lumpianya sama-sama aja.
Lunpia Semarang "Mataram", begitu nama tokonya. Seperti toko lainnya, Makanan berbahan dasar rebung di toko ini juga dapat disajikan dengan digoreng atau basah, serta dengan beberapa pilihan isi seperti kepiting, ayam, udang dan telur, menunya bisa dilihat di gambar berikut:
Kami memesan lumpia goreng dan basah yang standar, dengan isi ayam, udang dan telor (Rp. 2.500/pc) serta lumpia kepiting telor dengan ukuran yang agak lebih besar (Rp. 6000/pc). Saya sih lebih suka rasa yang lumpia standar. Disajikan dengan acar timun, cabe rawit dan bawang daun, serta bumbu kental yang khas. Malam ini saya menghabiskan satu lumpia kepiting telor, 2 lumpia basah dan satu lumpia goreng. Padahal baru makan malem... gimana gak makin buncit nih? :(((
Tapi kalo ke Semarang emang kudu yang namanya menikmati makanan yang lumpia ini. Nulis blognya aja sampe ngiler...
Categories
Semarang