Dari surabaya perjalanan saya lanjutkan ke Makassar setelah sehari "ngantor" dulu di Jakarta. Di bandara Hasanuddin Makassar saya dan tim langsung dijemput oleh Pak Junaidy, teman dari BPPI Makassar, yang "megang" kota ini. Kami langsung dibawa ke tempat Ikan Bakar. (Mohon maaf karena waktu itu belum kepikiran menulis, jadi saya tidak terpikir untuk mencatat nama rumah makan tersebut maupun lokasinya, ada teman-teman yang bisa bantu?).
Udangnya juga tidak kalah lezatnya. Walaupun dibakar tanpa bumbu, ketika menyantap udang ini terasa aroma manis di lidah. Katanya, inilah yang membuktikan bahwa ini merupakan udang segar. Kalo bukan udang segar rasanya pasti tawar. Benar-benar puas makan malam saya di Makassar ini, walau masih harus begadang menyiapkan presentasi untuk besoknya... Terima kasih untuk Pak junaidy yang telah mengantarkan kami.... Score (1 - 10):
Berlanjut ke makanan, setelah ikan selesai dibakar langsung disajikan di meja kami. Ternyata kebiasaan disini satu ikan itu untuk satu orang, mau besar atau kecil. Ini tentu berbeda dengan kebiasaan saya di Pulau Jawa yang jika ikannya besar lebih senang makannya sharing dengan teman-teman. Ikan disini dibakar tanpa bumbu, paling-paling sedikit garam dan jeruk nipis saja. Tetapi karena ikan segar, rasanya tetap Ruarrr Biasa... Apalagi ikan ini disajikan dengan beberapa jenis cocolan. Yang saya suka adalah Sambel Mangga. Dan juga ada sayur semacam sayur lodeh tapi santannya tidak terlalu kental, sangat segar.
Ikan Bakar Makassar : 9